Banyak anggapan bahwa Anggrek Paphiopedilum hanya hidup di daerah yang dingin. Tapi ada juga yang hidup di daerah yang rendah (<800m ada="" dan="" dataran="" di="" dpl="" glaucophilum="" juga="" paphiopedilum="" prestons.="" sedang="" seperti="" yang="">800m dpl) seperti Paphiopedilum pimulinum dan Paphiopedilum camberlainianum. Untuk dataran tinggi paphiopedilum Cordinary.
Ciri Khas Anggrek ini adalah Bagian Labelum (lidah) berbentuk kantung, ada juga yang menyebut kantung semar. Sehingga bunganya sangat lucu, aneh, cantik dan menawan. Anggrek ini juga dijuluki Lady Sliper, tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Irian Jaya.
Umumnya berbunga tunggal, kuntumnya muncul diujung batang. Tapi ada juga yang berbunga lebih dari satu, misalnya Paphiopedilum glaucophylum, paphiopedilum rotschildianum dan paphiopedilum stenei.
Berbunga pada peralihan musim, setahun dua kali. Tapi ada juga yang berbunga sebulan sekali, seperti Paphiopedilum Liemianum. Bunganya tahan 1-2 bulan kemudian bergantian akan muncul kuntum lain.
Tanaman ini baiknya diletakkan dibawah naungan pohon atau paranet, karena Paphiopedilum tidak kuat dengan cahaya matahari langsung, intensitas cahaya 20-30 % dan kelembaban udara 70%. Penyiraman teratur dan jangan sampai air menggenang karena dapat menimbulkan busuk akar. Tanaman ini tidak punya bulb (semacam umbi) sehingga tidak bisa menyimpan nutrisi. Pemupukkan rutin berperan sekali untuk pertumbuhan dan pembungaan. Daun Paphiopedilum lebar sehingga daya absorbsinya besar, untuk itu Pupuk yang cocok digunakan adalah pupuk daun. Pemupukan 2-3 kali seminggu, Komposisi Unsur NPK harus ada.
Media tanam yang digunakan bisa dengan remukan pakis, lumut, humus dan batu-batuan. Karena tanaman ini tumbuh di lantai humus hutan atau menempel di pohon.
Upaya prekwentif untuk mengendalikan hama penyakit yaitu dengan membuat lingkungan seperti habitat aslinya. Bila sudah terkena penyakit beri pestisida sesuai dengan dosis yang ditentukan.800m>